
--Pemerintah mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk belanja teknologi informasi (TI) tahun 2008. Tak tanggung-tanggung, jumlah anggarannya naik sekitar 75 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp 7 triliun. Pada 2007 lalu, anggaran yang dikucurkan hanya Rp 4 triliun.
--Demikian dikatakan Menkominfo M Nuh menyebutkan data dari Ristek, di acara IGOS Summit 2 yang digelar di JaCC, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (27/5/2008).
--Menurut Nuh, di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), anggaran belanja TI memang tidak disebutkan secara gamblang karena ada belanja TI yang tergabung dengan belanja alat tulis kantor (ATK). Sedangkan belanja TI cakupannya cukup lebar, mulai dari software, komputer, printer dan peripheral lainnya.
--Selain lebih hemat, dengan membeli bandwidth secara borongan, maka departemen yang kelebihan bandwidth bisa sharing bandwidth dengan departemen yang kekurangan. Diperkirakan, pola pembelian bandwidth seperti ini dapat menurunkan biaya 20 hingga 30 persen.
--Nah bagaimana dengan nilai yang fantastis itu? Hebat bukan? namun perlu di ingat bahwa itu semua jangan dianggap sebagai hal yang dapat mendorong kemajuan tekhnologi Indonesia. Karena Indonesia belum menunjukkan suatu bentuk kreativitas nyata yang besar hingga dunia mengakuinya. Kalau sudah, mungkin bisa menjadikan patokan akan kemajuan peradaban Indonesia.
Sumber : detik.com
0 komentar:
Posting Komentar