Mr G for Search

Mr G Result

Untuk posting yang ada tulisan bercetak tebal itu orisinil saya. Begitu juga yang berwarna merah. Dan untuk yang asli orisinil saya saya beritahukan pada awal kalimat posting. Tambahan, saya Mohon maaf karna ada beberapa perubahan. Dan juga beberapa format posting yang berubah. untuk posting tanpa cetak tebal, adalah orisinal admin tanpa mengutip langsung dari situs yang lain. Terima Kasih!

Senin, 16 Juni 2008

Penemu BBM Murah tak Bisa Membuktikan Karyanya

Segala yang tentram dan dapat dikendalikan kini sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Dulu BBM bisa kita nikmati. Karna kita adalah penghasil BBM. Namun, sekarang BBM kita juga harus kita impor. Segala upaya telah kita lakukan. Bahkan Birokrasi telah berganti, orde telah berlalu, presiden juga selalu memiliki misi yang kuat, itu juga tidak dapat merubah nasib bangsa ini. Mungkin kita kurang bersyukur. dan kita juga kurang percaya akan perubahan yang hampir dikatakan gagal. Seorang ilmuwan yang dinyatakan menemukan blue energi kini tidak dipercaya lagi. Sungguh ironis. Dirinya mengungkapkan menemukan blue energy tersebut juga karena ingin membantu bangsa ini. Tapi pemerintah pesimis. Sungguh memalukan.
--Djoko Suprapto mulai sedikit berani terbuka. Saat sarasehan dengan iringan tembang-tembang karawitan di Padepokan Jodhipati di rumahnya, pria yang mengaku penemu BBM murah --'blue energy'-- ini mulai blak-blakan. Namun, dia tetap tak bisa menunjukkan bukti konkret temuannya. Djoko saat itu berusaha memenuhi tantangan warga untuk menunjukkan hasil temuannya itu. Saresehan tersebut memang dihadiri sejumlah warga dan beberapa tokoh masyarakat.
--“Kami sadar bahwa semua orang menunggu temuan ini. Tapi terus terang, semua masih saya kerjakan dan belum selesai. Kalau masyarakat ingin tahu, mari kami tunjukkan proses dan hasilnya di rumah,” kata pria asal Sragen, Jateng, ini di tengah-tengah sarasehan.
--Akhirnya, di ujung sarasehan, tiga perwakilan masyarakat diajak masuk ke dalam rumah Djoko. Kepada mereka akan ditunjukkan proses di sebuah laboratorium lengkap dengan hasil temuan. Mereka adalah Sumardi (anggota dewan), Sugiono (guru kimia SMAN 1 Nganjuk), dan Sulaiman (ahli kimia lokal yang juga dosen dan dikenal sebagai orang dekat Djoko). Ikut masuk juga wakil wartawan, Dwijo Maksum.
--Tetapi apa yang terjadi? Setelah meminta empat orang itu masuk rumah, Djoko tampak panik saat hendak menutup pintu. Menurut penuturan Dwijo, Djoko berhenti sesaat. Dwijo berempat diminta tetap berada di ruang tamu, sedangkan Djoko masuk ruang dalam.
--Begitu keluar lagi, ternyata bukan hasil temuan yang ditunjukkan, melainkan lembaran kertas setebal 25 halaman. “Djoko selama ini hanya mampu menjelaskan secara tekstual. Ketika kami masuk, tidak ada itu lab atau hasil temuannya,” tegas Dwijo.
--Saat hal itu dikonfirmasi ke Djoko, dia mengakui tidak ada laboratorium di rumahnya, melainkan hanya ada unit peralatan yang ketika dimasukkan air akan berproses dan menghasilkan bahan bakar. “Kami bukan memproduksi tapi masih sebatas penelitian. Kalau strukturnya kurang, ya kami perbaiki lagi,” kilah Djoko.
--Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada pendanaan dari pihak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas temuannya itu meski marak kabar bahwa staf khusus SBY, Heru Lelono, mengajak berpartner Djoko mengembangkan 'blue energy'. “Ada penyokong dana, tapi bukan pemerintah,” katanya.
--Menurut dia, dana itu dari sejumlah pribadi alias perorangan. “Sebaiknya biar saya bekerja dulu. Kalau tiba saatnya nanti, semua akan terbuka,” ujar Djoko, yang tidak mau memastikan kapan hasil temuannya akan ditunjukkan kepada publik.
--Saya sebenarnya juga bingung loh. Seandainya penemuan itu benar, walau hanya sedikit atau prototipe pun akan menguntungkan bagi Djoko Suprapto. Maksudnya karena sang ilmuwan pun dapat dipercaya oleh pemerintah untuk dapat melakukan penelitiannya lebih lanjut dan didanai tentunya. Karna saling percaya dan keuntungan salah satu pihak saja, jadinya untuk mengatasi suatu masalah pun tidak pernah menemukan jalan keluar.
Sumber : kompas.com


0 komentar: