Mr G for Search

Mr G Result

Untuk posting yang ada tulisan bercetak tebal itu orisinil saya. Begitu juga yang berwarna merah. Dan untuk yang asli orisinil saya saya beritahukan pada awal kalimat posting. Tambahan, saya Mohon maaf karna ada beberapa perubahan. Dan juga beberapa format posting yang berubah. untuk posting tanpa cetak tebal, adalah orisinal admin tanpa mengutip langsung dari situs yang lain. Terima Kasih!

Sabtu, 14 Juni 2008

Indonesia Mulai Pakai Paspor Elektronik di 2010

Seperti postingan saya sebelumnya tentang e-office yang baru saja dibeli pemerintah, kini saya akan membahas tentang adanya upaya pemerintah menuju teknologi maju melewati batas dengan teknologi komputerisasi bahkan dengan internet. Kini paspor pun juga begitu. Mungkin ini baru terobosan yang berhubungan dengan bidang kependudukan luar negri. Bagaimana jika nanti kalau ada KTP dibuat via internet ya? Bagus kan. Ayo, siapa mau mencetuskan pelopor ini.
--Paspor berbasis elektronik atau e-passport ditargetkan sudah bisa diterapkan di Indonesia mulai 2010 mendatang.
--"Kira-kira dana yang dibutuhkan untuk implementasinya sekitar Rp 110 miliar," kata Dirjen Imigrasi Basyir Ahmad Barawi di Gedung DepkumHAM, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (13/6/2008).
--Basyir menjelaskan, perencanaan awal untuk implementasi paspor yang disisipi micro chip tersebut akan dimulai sejak 2009 awal. Sebab, International Civil Aviation Organization (ICAO) yang mengurusi hal tersebut secara global, akan memberlakukan e-passport ini pada 2010.
--Sementara, Direktur Izin Tinggal Depkumham Agastya Hari Marsono menegaskan, ICAO tidak memberikan tenggat waktu pada Indonesia untuk mengimplementasikan e-passport ini.
--Namun demikian, Indonesia dianggap tetap harus menerapkan e-passport ini karena selain untuk mengharmonisasikan sistim keimigrasian dengan negara lain, juga untuk memudahkan identifikasi pencekalan. "Salah satu tujuannya untuk menangkal kejahatan," ujar Agastya.
--Terkait pengimplementasian sistimnya, DepkumHAM sendiri telah membangun sistim biometrik dan aplikasi e-Office seharga Rp 42 miliar di Ditjen Keimigrasian sebagai platform untuk e-passport tersebut nantinya. "Step by step, lah. Kalau sekarang baru kita mulai dulu dengan penerapan biometrik dan e-Office," pungkasnya.
--Wah, lihat, begitu antusiasnya pemerintah memperbaiki hubungan dengan luar negri hingga akan menerapkan sistem tersebut. Mengapa harus begitu? Apa tidak lebih baik memperbaiki dulu kesehatan negara dalam negri kita? Daripada memperbaiki hubungan luar yang menghabiskan dana yang tidak sedikit. Semoga saja kita bisa merubah bangsa ini.
Sumber : detik.com


0 komentar: