Mr G for Search

Mr G Result

Untuk posting yang ada tulisan bercetak tebal itu orisinil saya. Begitu juga yang berwarna merah. Dan untuk yang asli orisinil saya saya beritahukan pada awal kalimat posting. Tambahan, saya Mohon maaf karna ada beberapa perubahan. Dan juga beberapa format posting yang berubah. untuk posting tanpa cetak tebal, adalah orisinal admin tanpa mengutip langsung dari situs yang lain. Terima Kasih!

Minggu, 14 September 2008

Letusan Gunung Berapi Memberi Warna Pada Senja Matahari?

Laporan yang tidak biasa atas Fajar sore yang berwarna orange keapi-apian di atas Bumi dan cincin berwarna merah delima di sekitar Planet Venus, telah diberitakan di internet pada minggu lalu.
--Beberapa orang yang melihatnya, mencurigai fenomena ini, telah menjadi berwarna akibat dari debu dan gas yang telah mencemari Atosfer Bumi akibat letusan gunung berapi Alaska yang bernama Kasatochi 7 Agustus. Orang yang melihat fenomena tersebut mengganggapnya seperti itu.

--Kasatochi, bagian dari rantai kepulauan Aleutian, menebarkan semacam debu ke angkasa hingga 35000 kaki atau sekitar 10600 meter diatas permukaan air laut saat gunung berapi tersebut meletus satu bulan yang lalu.
--Debu yang telah mencemari akibat letusan gunung berapi tersebut mencapai Statosphere dan kemudian membentuk dan telah terbawa oleh angin ke seluruh penjuru dunia. Sulfur dioksida dimuntuahkan dari gunung berapi dapat bereaksi di atmosfer dan membentuk sulfida aerosol atau sulfida dengan bentuk partikel yang sangat kecil. Keduanya, debu dan aerosol ini dapat membiaskan cahaya matahari, memberikan sebuah cahaya Fajar yang nyata.
--Partikel di udara biasanya terbias bersama datangnya cahaya matahari – memberikan penjelasan mengapa langit itu berwarna biru. Matahari yang terbenam terlihat kemerah-merahan karna cahaya matahari menyinari atmosfer secara kesinambungan dan hanya gelombang yang lebih panjang yang berwarna merah dalam spectrum yang dapat melakukannya. Sulfida berbentuk aerosol didalam partikel dapat meningkatkan efek ini dengan menambahkan lebih banyak halangan bagi cahaya dari awal hingga akhir.
--Peneliti USGS Melissa Pfeffer, yang selalu meneliti di Observasi Gunung Berapi Alaska, mengatakan Fajar Senja dan fenomena lainnya yang telah didokumentasikan oleh Spaceweather.com dengan sungguh-sunguh menghubungkan pada letusan dari Kasatochi, dengan menggunakan satelit yang memantau awan yang terbentuk dari aerosol letusan gunung tersebut dengan menunjukkan bahwa jangkauannya meliputi seluruh bagian utara Hemisphere.
--Pemandangan yang tidak biasa yang dinamakan fajar senja yang berwarna dan fenomena atmosphere telah dilaporkan pertama pada tanggal 27 Agustus.
--Pemandangan indah lainnya yang terlihat oleh orang yang melihatnya adalah cincin dari cahaya, yang dinamakan Cincin Bishop, disekitar matahari dan bulan, yang mana terjadi ketika aerosol yang melenturkan cahaya salah satu dari 2 sumber.


Technorati Profile

Add to Technorati Favorites

0 komentar: